Langsung ke konten utama

Review software yang digunakan pada pembuatan film animasi "Battle Of Surabaya"

Hai, pada postingan sebelumnya gw me-review film animasi series "Marha and The Bear", dan kali ini gw bakal coba mereview software yang digunakan dalam pembuatan film animasi. Namun kali ini film animasi yang bakal gw angkat adalah film anak negeri yaitu "Battle of Surabaya". 

Yoi, film animasi buatan anak negeri yang mendunia. Kemunculan film ini sempat menggemparkan, karena selain pertama kalinya film animasi buatan anak negeri ini, juga alur ceritanya yang mengangkat cerita peristiwa 10 November di Surabaya. Film ini tayang pada 20 Agustus 2015 lalu, dan memenangkan beberapa nominasi yang tentunya membanggakan. So, let's check it up, software apa sih yang digunakan dalam pembuatan film BoS.

Sebelumnya untuk sekedar informasi, film BoS melalukan proses produksi di Thailand, yaitu di Katana Studio. Menurut sumber, aplikasi yang digunakan dalam proses produksi film adalah DaVinci Resolve. 

Salah satu software yang terkenal handal untuk menghadirkan kualitas gambar yang tajam dan jernih. DaVinci Resolve dibuat oleh BlackMagic Design, menggabungkan non-linier video editing profesional dengan advance color corrector terbaik dunia, sehingga dapat mengedit, color corret, menyelesaikan dan menghasilkan hasil hanya dari 1 sistem. Software ini sudah banyak digunakan di Hollywood sebagai salah satu software handal untuk proses editing dalam produksi suatu film. 

 Kelebihan dari software ini adalah antara lain sangat fleksibel, sehingga aplikasi ini dapat digunakan dilokasi syuting, studio, ataupun terintegrasi dengan pipeline proses produksi di Hollywood. DaVinci Resolve memiliki 3 versi, versi Lite yang gratis, versi dilengkapi dengan izin penggunaan untuk third party panels dengan harga $995, serta versi dilengkapi dengan kontrol penuh DaVinci Resolve Control Surface dengan harga $29.995.

DaVinci Resolve memiliki editing interface yang mudah untuk dipelajari, memiliki real-time transitions, powerfull color grading tools. DaVinci Resolve dikenal sebagai standar industri untuk high and color grading. Jika kita bandingkan dengan aplikasi sejenisnya seperti Adobe Premiere Pro, sebenarnya tidak terlalu jauh dalam hal fitur dan tools-tools yang ada. Namun dari segi pengguna DaVinci lebih diunggulkan karena bersifat free atau gratis, berbeda dengan Adobe Premiere yang berbayar.

So, demikian sedikit review software yang digunakan dalam pembuatan film BoS, jika ada kesalahan dan kekurangan dalam materi review please comment below for the better post later. Thank you..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Komputasi

Komputasi Cloud  Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login). Penerapan komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan IT terkemuka di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (google drive) dan IBM (blue cord initiative). Sedangkan di Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah menerapkan komputasi awan adalah Telkom (Anggi, pusatteknologi.com). Sumber: Greiner, 2014, robertgreiner.com Ada 3 (tiga) model pengiriman (delivery) dalam komputasi awan: (1) Software as a Service (SaaS), (2) Platform as a Service (PaaS), dan (3) Infrastructure as a Service (IaaS). SaaS merupakan layanan untuk menggunakan aplikasi yang telah disediakan – penyedia layanan mengelola platform dan infrastruktur yang menjalankan aplikasi tersebut. PaaS merupakan layanan untuk menggunakan platform yang telah disediakan – pengembang fokus p...

Webometrics

Peringkat Universitas Dunia Webometrics atau Webometrics merupakan organisasi yang melakukan pemeringktan perguruan tinggi seluruh dunia, sebagaimana rintisan dari Cybermetrics Lab, sebuah kelompok penelitian yang masih merupakan bagian dari Consejo Superior de Investigaciones Cientificas, lemabaga penelitian terbesar di Spanyol. Sama halnya dengan 4ICU, Webometrics juga melakukan update hasil pemeringkatan setiap periode bulan Januari dan Juli. Berbeda dengan 4ICU, komponen yang digunakan Webometrics untuk pemeringkatan adalah : Visibility (50%) : yang terdiri dari Impact yaitu jumlah link eksternal menurut Ahrefs & Majestic SEO. Activity (50%) : yang terdiri dari Presence (20%), yakni jumlah halaman situs domain menurut Google , Openness (20%), yakni jumlah publikasi ilmiah dalam format rich files (*pdf, *doc, *ppt, *ps) menurut Google Scholar, dan Exellence (10%), yakni jumlah publikasi ilmiah menurut Scimago.  Perhitungannya bias dirumuskan menjadi seperti ini : Web...